Selasa, 17 Desember 2013

Gadget untuk si kecil: Pentingkah?

Perkembangan teknologi sekarang ini menempatkan gadget sebagai kebutuhan pokok seperti papan, sandang, dan pangan. Ya, lihat saja, semua orang dari muda sampai tua, dari jenjang pre school sampai perguruan tinggi, dan lapisan masyarakat mana pun semua menenteng gadget. Saya dan suami yang bekerja di dunia pendidikan pun mengakui bahwa peran gadget ini sangat penting dalam dunia pendidikan, juga dalam mendidik si kecil.

Putra kami, Devandra, yang saat ini berusia 21 bulan bisa dibilang dalam masa golden age. Maka, kami pun sangat berhati-hati dalam hal memilihkan mainan. Biasanya kami membelikan mainan sesuai label usia di kemasan mainan. Tanpa kami sadari di usianya yang hampir 2 tahun ini, si kecil sudah begitu dekat dengan gadget -smartphone/handphone/tablet- kami. Saya masih ingat, waktu saya hamil, saya pernah ngobrol dengan suami tentang pengalaman teman/saudara kami yang seumuran dan lebih dulu punya anak.

Saya mendapatkan berbagai cerita dari pengalaman teman/saudara yang sudah lebih dulu punya anak mengenai kedekatan anaknya dengan gadget. Ziva, anak teman suami yang usianya kala itu usianya hampir 4 tahun sudah berebut tablet dengan sang Ayah. Ziva sudah lihai sekali membuka tablet dan memilih aplikasi yang ingin dimainkan. Mainan yang disukai adalah membuat pizza dan memilih baju. Di usianya yang belum genap 4 tahun, jari-jari mungilnya sudah pandai membolak-balik pizza, memberi toping pada pizza, dan akhirnya menghidangkannya. Ziva juga ahli dalam memilih pakaian, model rambut, dan aksesoris yang akan digunakan dalam acara santai, ke sekolah ataupun ke pesta. Hmmm...tentu saja hal itu membuat saya kagum. Terus terang untuk menggunakan tablet pun saya masih -grotal-gratul- (baca: latihan) saat itu.

Adik Ziva, Zivo, yang usianya kala itu hampir 2 tahun pun gara-gara tablet perkembangan bicaranya sangat bagus. Divo sudah hafal nama-nama hewan, nama-nama benda di sekitar kita, dan pelafalannya pun cukup jelas untuk anak di usianya. Divo juga bisa joged ala gangnam style yang sedang trend saat itu. Anak saya, Devandra sekarang berada pada masa Zivo saat itu. Kejadiannya pun sama. Ya, tablet ayahnya seringkali dibajak olehnya. Aplikasi mainan yang disukainya adalah tebak angka/gambar. ‘Di mana angka satu/ gambar ayam?  Lalu dihitung tik tok tik tok tik tok’ Jika benar maka ada jawaban ‘kamu benar’ dan jika salah ada bunyi ‘te..tot’. Meski dia sudah hafal angka/gambarnya, tak jarang dia sengaja memilih angka/gambar lain agar ada bunyi ‘te..tot’ lalu tertawa senang. Devandra juga bisa joged ala Cesar, begitu dengar musik dari smartphone saya, dia langsung bersiap meniup suling.

Jadi, pentingkah gadget untuk si kecil? Dari pengalaman dan pengamatan saya jawabannya adalah penting sesuai porsinya (sesuai kebutuhan si kecil). Beberapa alasannya adalah
1.         Gadget dapat mendukung perkembangan otak dan bicara si kecil
Dengan aplikasi mencocokkan bentuk/gambar dapat mendukung perkembangan otak si kecil. Tak hanya itu, dengan menebak gambar, menirukan suara, maka kosakata si kecil akan bertambah. Devandra sudah hafal doa mau tidur bahkan dia yang mengingatkan saya kalau saya lupa.
2.         Si kecil dapat melakukan hal yang mungkin berbahaya untuknya
Pengalaman saya, ketika saya memasak di dapur, si kecil pun ikut sibuk mengambil panci, wajan, bahkan saat ini dia berusaha menyalakan kompor. Dengan aplikasi yang ada di tablet si kecil bisa memasak sesuka hati tanpa khawatir terbakar. Si kecil bisa menyalakan kompor, memotong wortel, mengaduk masakan, dan menyuruh ayah-mamanya mencobanya. Si kecil juga bisa menyetir mobil hanya dengan menggoyang-goyangkan tablet di tangannya. Saya pikir daripada si kecil harus dilarang dengan ancaman, seperti: Jangan mainan ini-jangan main itu berbahaya, nanti begini, nanti begitu. Nah, aplikasi di gadget menjadi solusinya.
3.         Pengalih perhatian saat si kecil susah makan
Bila si kecil susah makan maka gadget bisa digunakan sebagai pengalih perhatian. Jika sudah asyik main gadget maka satu sendok, dua sendok, dan akhirnya habis. Jadi, tidak perlu mengancam si kecil, seperti ‘Nanti kalau tidak makan, mama tinggal pergi’ atau ‘Nanti kalau tidak makan dimarahin Ayah’. Nah loh, jangan sampai gara-gara ancaman tersebut memberi efek kesan negatif Ayah Bunda pada si kecil.
4.         Melatih berbagi
Anak seumuran Devandra, biasanya enggan berbagi mainan dengan sesama. Dia akan terusik jika mainannya dipegang orang lain. Nah, karena dia tau bahwa tablet/smatphone adalah milik ayah dan mamanya, maka jika dia ingin pinjam, maka ia pun harus mau berbagi mainannya juga. Nah, ketika bermain dengan temannya dia akan terbiasa untuk berbagi.

Nah, itu beberapa manfaat dari gadget yang saya jadikan alasan mengapa gadget penting untuk si kecil. Gadget dapat dijadikan sebagai sarana dalam mendidik si kecil. Namun, ayah dan bunda juga perlu waspada dengan efek negatif dari gadget. Jangan sampai si kecil kurang bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitarnya lantaran sibuk dengan gadetnya. Atau si kecil harus menggunakan kacamata minus karena terlalu sering bermain gadget. Bagaimanapun juga pendidikan anak tetap di tangan ayah dan bundanya! Wise for your child!

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 
;